MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR :
Peran
Budaya Daerah Dalam Memperkokoh KETAHANAN Budaya Bangsa
NAMA :
Arie Winoto
NPM : 5A411203
KELAS : 1IA02 ( MHS Tranfer)
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN
TEKNIK INFORMATIKA
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
Indonesia
dikenal sebagai negara kepulauan yang terdiri lebih dari 17.000 pulau. Struktur
negara yang terpisah-pisah atas pulau-pulau tersebut, membuat Indonesia
memiliki karakteristik sendiri-sendiri dalam setiap pulaunya misalnya dari segi
bahasa, makanan, adat istiadat, pakaian daerah, tarian dan lagu, dan
sebagainya. Semua unsur tersebut membentuk suatu kebudayaan yang beragam dari
Sabang sampai Merauke, istilah daerah yang disebut-sebut sebagai jangakauan
Indonesia. Kebudayaan-kebudayaan tersebutlah yang membentuk indentitas suatu
bangsa, karena itu Indonesia dikenal dengan negara mutikultur.
Dalam
pengertian yang paling umum, kebudayaan merupakan seluruh cara hidup sesuatu
masyarakat atau seluruh aspek pemikiran dan tingkah laku manusia yang diwarisi
dari satu generasi ke generasi yang lain melalui proses pembelajaran. Tetapi
dalam pertuturan sehari-hari, kebanyakan dari kita membuat pengertian
kebudayaan atau mengaitkan dengan fenomena-fenomena seperti bentuk tarian dan
musik, makanan, pakaian atau secara umum kesenian. Ini adalah pengertian
sempit. Hampir bisa dipastikan sebagian besar orang mengartikan “kebudayaan”
sebagai “kesenian”, meskipun sebenarnya kita semua memahami bahwa kesenian
hanyalah bagian dari kebudayaan. Hal ini tentulah karena kesenian
memiliki bobot besar dalam kebudayaan, kesenian sarat dengan kandungan
nilai-nilai budaya, bahkan menjadi wujud dan ekspresi yang menonjol dari
nilai-nilai budaya.
Dari
perspektif sosiologi kebudayaan membawa pengertian segala hasil dan idea yang
dipelajari oleh ahli-ahli dalam sebuah masyarakat. Ini termasuk kepercayaan,
nilai-nilai politik, adat istiadat, undang-undang, moral, institusi sosial,
seni lukis, bahasa dan bahan-bahan material. Edward B.Taylor telah memberi satu
pengertian yang klasik mengenai konsep kebudayaan.
“..kebudayaan
merupakan satu keseluruhan yang kompleks yang mengandung ilmu pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, kesusilaan, undang-undang, adat dan lain-lain, serta
kebiasaan yang diperolehi oleh manusia sebagai anggota masyarakat.”
Studi
kasus bangsa Indonesia misalnya, selama ini ia sedang berusaha memelihara
eksistensi dan kesatuan bangsa untuk tidak kehilangan jatidiri dan harga diri.
Eksistensi dan kesatuan bangsa ini akan terjaga dengan baik jika pengembangan
budaya memperkokoh kesadaran diri dan jatidiri kita sebagai bangsa yang kompak.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan ketahanan budaya bangsa, maka pembangunan
nasional perlu bertitik-tolak dari usaha pengembangan kebudayaan lokal yang
mampu melahirkan “nilai-tambah kultural”. Nilai tambah kultural pada
dasarnya juga memuat makna nilai-tambah kemartabatan, nilai-tambah kebanggaan,
nilai-tambah jatidiri dan nilai-tambah akal-budi serta budi pekerti. Hal ini
erat kaitannya dengan apa yang dicita-citakan oleh kemerdekaan bangsa ini,
yaitu cita-cita untuk “mencerdaskan kehidupan bangsa”.
2.Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini
adalah :
1.
sebagai syarat saya dalam menyelesaikan tugas pada mata kuliah Ilmu Budaya
Dasar
2.
sebagai bahan pelajaran saya dan para pembaca sekalian mengetahui akan peran
budaya daerah yang perlu kita tingkatkan sebagai ketahanan kebudayaan bangsa
kita Indonesia
3.
memberikan kepada saya akan mempelajari hal-hal baru dalam menyusun sebuah
makalah,
4.
memberi pelajaran bagi saya mau peduli dan kritis mempelajari kebudayaan di
lingkungan masyarakat sekitar kita, sebagai bahan dalam saya berkomunikasi
serta berinteraksi antar masyarakat di lingkungan saya.
Tulisan
ini bertujuan untuk membahas tentang kemungkinan-kemungkinan yang dapat
dilakukan untuk mengoptimalisasi peran mahasiswa dan lembaga kebudayaan dalam
pelestarian seni dan budaya daerah.
3.
Sasaran
Penulisan
makalah ini ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya para kaum
muda untuk tetap mau melestarikan kebudayaan bangsa kita ini. Yang merupakan
kekayaan sekaligus merupakan ciri dari bangsa Indonesia sendiri. Serta untuk
mengajak masyarakat agar tetap mencegah dari pada terkikisnya budaya bangsa ini
oleh kebudayaan-kebudayaan yang kerap meimbulkan masalah-masalah sosial.
Makalah
ini sebenarnya saya buat untuk generasi – generasi muda baik di lingkungan
Universitas Gunadarma, maupun generasi – generasi muda yang berada di luar
lingkungan Universitas Gunadarma. Tetapi saya siapkan makalah ini dengan bahasa
yang lebih mudah, sehingga walaupun ia masih dalam usia muda (bukan pemuda).
Sehingga anak – anak Indonesia dari usia dini sudah mencintai, melindungi serta
melestarikan kebudayaan – kebudayaan yang ada di Indonesia. Penulisan makalah
ini ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya para kaum muda
untuk
tetap mau melestarikan kebudayaan bangsa kita ini. Yang merupakan kekayaan
sekaligus merupakan ciri dari bangsa Indonesia sendiri. Serta untuk mengajak
masyarakat agar tetap mencegah dari pada terkikisnya budaya bangsa ini oleh
kebudayaan-kebudayaan yang kerap meimbulkan masalah-masalah social.
BAB
II
PERMASALAHAN
Analisis permasalahan peran budaya daerah memperkokoh ketahanan budaya
nasional dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi
lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :
1.
Kekuatan (Strength)
a. Kekuatan
seni dan budaya sebagai produk di suatu daerah merupakan inti dari kekuatan
bangsa. Pengetahuan dan kepemilikan seni dan budaya mencerminkan sikap kita
dalam mengarungi interaksi mengikuti modernisasi dan tata pergaulan
antarbangsa. Ini dapat kita lihat saat menyaksikan suatu pergelaran seni,
pertemuan seni dan budaya tradisi dan modern masing-masing mampu memberikan
kekuatan tersendiri
2. Kelemahan (Weakness)
a.
Kurangnya kesadaran masayarakat untuk melestarikan budaya daerah masing-masing,
sehingga banyak budaya daerah yang tidak dikenal oleh masyarakatnya daerahnya
sendiri.
b.
Kurangnya minat untuk mempelajari atau mengenal budaya daerah masyarakat.
c.
Adanya pengaruh dari budaya asing yang lebih diterima oleh masyarakat
dibandingkan budayanya sendiri
d.
Seringnya terjadi perpecahan antarsuku karena kurangnya komunikasi antarbudaya.
e.
Adanya budaya yang mengikat yang membawa dampak kurang bagus bagi masyarakat
yang tidak menganutnya
3. Peluang (Opportunity)
a.
Menjadi negara yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan asing sehingga
menambah devisa negara.
b.
Dapat mengembangkan hasil-hasil kerajinan tangan yang dimiliki oleh tiap daerah
c.
Kebudayaan dijadikan salah satu pemersatu rakyat Indonesia
d.
Adanya peluang meninggikan martabat bangsa karena kita dianggap memiliki
identitas sebagai bangsa yang berbudaya.
.
4.Tantangan/Hambatan (Threats)
a. Tantangan
Sistem Global Perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini, mau tidak mau
kita harus dihadapkan dengan system global. Dalam hal ini, sebagai bangsa yang
mempunyai kekayaan budaya yang luar biasa, seharusnya kita juga mempersiapkan
diri ‘bersaing’ dalam membina persahabatan antar bangsa, khususnya dalam bidang
kebudayaan.
Lingkungan
seni dan budaya Daerah telah mengalami peningkatan perubahan oleh kenyataan
globalisasi, hal ini merupakan dampak dari semakin cepatnya perkembangan lintas
batas dari pekerja seni budaya, ide-ide budaya dan produktivitas. Globalisasi
memberikan tantangan dan terbuka untuk setiap kemungkinan baru. Ini bisa
menguatkan budaya local atau memfasilitasi interaksi kreatif antara sumberdaya
seni dan budaya local dengan dunia. Mau tidak mau, hal ini telah menjadi bagian
dari produk globalisasi dengan segala kontradiksinya.
Dalam
15 tahun terakhir telah menandakan pendewasaan dan pengakuan sumber daya seni
dan budaya masyarakat Daerah, yang didalamnya seni budaya memainkan peran
penting sebagai tawaran solusi perubahan cara pandang terhadap masyarakat
Daerah dengan peluang dan tantangan dari kompleksitas masyarakat Daerah
sendiri; yang menempatkan seni dan budaya sebagai representasi Daerah terhadap
dirinya sendiri dan kepada dunia. Tentu saja dengan catatan bahwa penguatan
seni dan budaya dikemudikan oleh pengakuan terhadap nilai keragaman budaya.
Peran yang kritis untuk dimainkan oleh praktisi seni budaya yang secara
cultural berbeda dalam praktek revitalisasi. Tugas kita disini adalah
memastikan bahwa pengenalan ini diubah secara efektif kedalam produk seni dan
budaya.
b. Terobosan
pemerintah daerah dalam pembelanjaan program-program jangka panjangnya
mengindikasikan bahwa kompetisi telah meningkat untuk dana terbatas. Dan
kelompok yang trampil dalam menyambut peluang prioritas sekarang akan lebih
sukses dibanding kelompok baru yang belum bisa bekerja pada sistem ini. Simpang
siurnya kebijakan yang dibuat juga mempengaruhi komitmen yang akan dan telah
dibuat..Selagi pemerintah menekankan kesanggupannya untuk mendukung
perkembangan seni budaya, investasi yang ada sering tidak sesuai kebutuhan yang
diperlukan. Ini pertanyaan menyangkut keselarasan antara statemen pemerintah
dan bantuan pemerintah. Keselarasan ini akan menghasilkan konsekwensi penting
bagi kemampuan dan kapasitas organisasi kecil untuk mencapai tujuan artistik
mereka.
c. Perkembangan
industri budaya (ekonomi kreatif) dewasa ini, sector kebudayaan menjadi
‘komoditi’ dalam dunia industri. Terkait dengan hal ini selain melestarikan
kebudayaan Indonesia secara dinamis, juga membutuhkan seniman-seniman yang
kreatif dan inovatif. Tetapi kreatifitas itu sendiri perlu rambu-rambu untuk
melindungi karya-karya seni proses kreatif tersebut. Dalam kesertaan kita dalam
sistem global tersebut maka perlu meratifikasi berbagai perangkat
perundang-undangan yang sifatnya melindungi karya-karya kreatif tersebut.
Keikut sertaan Indonesia dalam berbagai organisasi internasional yang terkait
dengan sistem global tersebut, misalnya WTO, WIPO, TRIPs, penandatanganan
perjanjian kerjasama (MoU) dengan berbagai negara serta ratifikasi
undang-undang yang terkait dengan kebudayaan (sebenarnya sifatnya lebih ke arah
individualistik, monoplistik dan kapitilistik) harus benar-benar
mempertimbangkan kepentingan kebudayaan Indonesia. Oleh sebab itu ke depan
harus melakukan penguatan kebudayaan lokal dengan memberikan pemahaman seni
dalam konteks industri (nasional dan internasional) serta mengembangkan gerakan
kebudayaan lokal yang mandiri dan sinambung. Kemungkinan-kemungkinan adanya kolaborasi
kebudayaan antar negara juga harus disikapi dari sisi tantangan dan peluang
yang menguntungkan dari berbagai aspek.
d. Bangsa
Indonesia mestinya dapat menjadikan rasa patriotisme/nasionalisme sebagai
semangat terhadap pembangunan bangsa dalam semua aspek kehidupan, mulai dari
semangat pendidikan, semangat pengembangan ekonomi nasional, semangat
pengembangan teknologi dan sebagainya sehingga semangat nasionalisme ini
menjadi dasar semua nafas dan gerak masyarakat Indonesia tidak ada yang menyimpang
dari semangat nasionalisme Indonesia. Serta tidak dipengaruhi
oleh westernisasi dan lainnya.
.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN REKOMENDASI
1. Kesimpulan
- Adapun kesimpulan dan saran menurut penulis mengenai hal ini adalah:
- Sebaiknya menjadikan kebudayaan-kebudayaan lokal yang dianut menjadi tradisi dalam kehidupan sehari-hari, menjadikannya semacam way of life.
- Pemerintah Indonesia sebaiknya melakukan sosialisasi kepada warga Indonesia mengenai pengetahuan kebudayaan itu sendiri melalui media massa, lembaga pendidikan seperti sekolah, dan institusi-institusi laiinya yang dapat terusmembangkitkan, melestarikan, serta mengembangkan budaya itu sendiri seperti sanggar-sanggar.
- Dalam pengembangannya, sebaiknya pemerintah Indonesia melakukan program-program yang memajukan budaya-budaya lokal seperti ‘Visit Indonesia’ yang didukung dengan upaya komunikasi dan promosi dengan baik, komprehensif (menyeluruh), kontinyu, dan menarik di media-media lokal maupun internasional.
2. Rekomendasi
- Masyarakat harus lebih mencintai budayanya sendiri agar tidak diakui oleh bangsa lain.
- Masuknya budaya asing harus dapat disaring agar tidak merusak kebudayaan daerah itu sendiri.
- Pemerintah harus lebih aktif dalam menjaga kebudayaan yang kita punya.
- Adanya program bantuan dari pemerintah untuk pelestarian budaya daerah.
.
referensi
http://agungherdana.wordpress.com/2011/05/11/budaya-lokal-dalam-memperkuat-budaya-bangsa/http://trisulacaturwiwarajagat.jimdo.com/2011/02/06/kontribusi/
0 komentar:
Posting Komentar