Sistem Terstruktur
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Permasalahan yang terdapat baik pada pendekatan klasik dengan kecenderungan barn tentang tahap-tahap perkembangan sistem informasi, merupakan bukti diperlukannya suatu pendekatan lain. Metode lain itu adalah "pendekatan terstruktur" yang muncul pada permulaan tahun 1970.Pada masa sekarang pendekatan tersebut juga disebut sebagai "pendekatan operasional". Seperti pada pendekatan engineering yang dipakai dalam pemecahan masalah, pendekatan terstruktur memerlukan prosedur dan pendataan yang baku dan jelas atau paling tidak memerlukan metodologi yang akan dipakai dalam mengembangkan sistem informasi. Struktur dapat menentukan perintah (order) serta dapat meningkatkan kemampuan pemahaman terhadap sistem yang rumit. Oleh karena itu struktur merupakan dri utama pada disain sistem informasi. "Struktur " dapat dihubungkan dengan cara dan bentuk penyusunan sesuatu. Struktur juga dapat dikatakan sebagai sistem.yang sesungguhnya dibentuk. Penjelasan struktur dipusatkan pada penjelasan tentang hubungan antar berbagai bagian yang dikuasai oleh karakter umum atau fungsi keseluruhan. Penyusunan struktur merupakan suatu proses pengenalan (identifying), analisis, dan alternanrif kategori disain.
1.2 Rumusan Masalah
1. SistemTerstruktur
2. tujuan utama suatu metodologi perkembangan Sistem Terstruktur
- unsur-unsur pada Sistem Informasi Terstruktur
4. ERD (Entity Relationship Diagram)
5. macam-macam komponen ERD (Entity Relationship Diagram)
- DFD (Data flow Diagram)
1.3 Tujuan
Agar pembaca dapat memahami secara detail mengenai Sistem Terstruktur dengan ERD (Entity Relationship Diagram) dan DFD (Data flow Diagram), serta dapat dijadikan landasan dalam merancang sebuah model Sistem Terstuktur pemrograman.
1.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode studi kepustakaan. Pemilihan metode ini karena penelitian yang dillakukan ditujukan untuk mengidentifikasi masalah Sistem Oientasi Objek dan Unified Modeling Languange dengan mengacu pada literetur-literatur, artikel-artikel dan sumber bacaan lain.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Terstruktur
Kebutuhan tentang metodologi dalam perkembangan sistem infomasi juga dikemukakan oleh Brookes dkk. Mereka menyatakan bahwa "Meskipun tahap-tahap perkembangan sistem merupakan kerangka kerja yang berguna untuk mempertimbangkan
keseluruhan proses analisis dan disain sistem, mereka yang bertanggung jawab melaksanakan tugas tersebut memerlukan gambaran dan metodologi yang harus diikuti. Tanpa metodologi yang sesuai, seorang analis atau disainer yang kurang berpengalaman akan menemui kesulitan dalam menentukan yang lebih rumit dapat dipecahkan, dan sistem penyelesaian (resulting system) mudah perawatannya, fleksibel, lebih memuaskan pemakai, dapat didokumentasikan dengan lebih baik, sesuai dengan waktu dan anggaran yang ada. Duran dan McCready menyatakan bahwa keuntungan utama daTipendekatan terstruktur adalah produktifitas tinggi, sistem kualitas yang lebih baik (bebas dari kesalahan), perawatan sistem penyelesaian yang lebih mudah, serta kemampuan yang lebih besar untu.k menarik dan mempertahankan kualitas manusia.
Selama perkembangan sistem, tuntutan informasi pada organisasi biasanya didokumentasikan dalam bentuk "pengkhususan fungsional/functional specification" atau "disain logis/logical design". Tuntutan informasi ini biasanya menunjukkan adanya kesesuaian antara pihak pemakai dan pihak pengembang sistem. Pada akhirakhir ini proses tersebut, di berbagai sumber, dinamakan sebagai "tuntutan engineering/ requirements engineering" dan telah dikenal sebagai bagian yang paling penting dalam proses perkembangan sistem informasi.
Seperti yang akan kita ketahui dalam bab yang akan datang bahwa terdapat
berbagai metodologi perkembangan sistem terstruktur. Namun demikian pada tiap
metodologi tersebut, hendaknya dipertimbangkan hal-hal berikut :
* Cara mengetahui disain yang baik
* Cara membuat disain yang baik
* Cara menctokumentasikandisain yang baik.
Sebagai keterangan lebih lanjut ialah bahwa suatu metodologi yang efektif akan menggabungkan pembentukan yang bertujuan (purposeful structuring) dengan modularitas sistem yang dipertimbangkan. Sistem informasi yang dihasilkan kemudian sebagian besar , jika tidak semua, akan mencakup hal-hal berikut :
* dapat diterima- pemakai mendapatkan kepuasan mutu dan efisiensi.
* dokumentasi-kejelasan tujuan dan metode yang didokumentasikan selama
hasil perkembangan dalam komunikasi yang baik di antara pemakai, pengembang,
sertamanajer.
* dapat diuji- kemungkinan kegagalan yang akan datang dan atau ketidakpuasan
pemakai dapat dikurangi.
* kepaduan-interaksi yang maksimum di antara masing-masing komponen
* (modul).
* kesesuaian-sistem tersebut sesuai dengan keseluruhan sistem yang tergabung.
* ekonomi-harga sistem hendaknya disesuaikan dengan sumber yang ada.
* efisiensi-pemanfaatan sumber yang optimal.
* rata-rata perkembangan yang cepat-waktu yang diperlukan untuk pengembangan
relatif lebih sedikit.
* memungkinkan untuk dilaksanakan-sistem yang dihasilkan hendaknya dapat
memenuhi semua kriteria yang dapat dilakukan.
* bersifat luwes-mudah dalam menambah, mengubah serta menghilangkan
komponenlbagian.
* logis/hirarkis-komponen sistem satu dengan lainnya disusun secara logis/
hirarkis.
* tingkat rangkaian yang baik diantara pemakai, pengembang, serta manajer.
* tingkatrangkaian yang rendah-terdapat sedikitinteraksi antarkomponen (modul).
* memungkinkan untuk dirawat-usaha dan waktu dalam perawatan serta perbaikan
yang akan datang dapat dikurangi.
* modularitas-sistem ini mempunyai bagian-bagian yang independen(tidak tergantung pada bagian lain) dan berfungsi tunggal. Bagian-bagian ini dapat digabungkan menjadi satu sistem yang lengkap; modularisasi (modularization), dekomposisi (decomposition), penguraian (parsing) merupakan istilah yang dipakai secara tumpang tindih.
* reliabilitas-rata-rata kesalahan dapat diperkecil; output yang dihasilkan bersifat
konsisten dan benar.
* visibilitas-mudah untuk mengetahui cara dan sebab dati sesuatu kejadian.
* sederhana-keruwetan dan ambiguitas dapat diperkecil.
* seragam-susunan komponen (modul) hendaknya seragam.
* menyenangkan pemakai-yang rendah-terdapat sedikit interaksi antar komponen (modui).
* menyenangkan pemakai-sistem dapat memenuhi kebutuhan si pemakai serta dapat membantu dalam mencapai tujuan.
Unsur-unsur di atas dapat pula dikatakan sebagai tujuan sistem informasi pada metodologi sistem terstruktur. Unsur-unsur tersebut dapat diringkas seperti pada tabeI II.A.1.
Selama masa perkembangan, yaitu pada tahap disain dan analisis serta tahap pelaksanaan, operasi dan perawatan, penyusunan sistem informasi telah menjadi bagian umum pada sejumlah metodologi logis yang dikenal dengan nama 'metodologi terstruktur.'
Tabel 2.1.1 Unsur-unsur pada Sistem Informasi Terstruktur
* mudah diterima (acceptable)
* dapat didokumentasikan dengan lebih baik
* mudah dites
* kohesif
* kompatibel
* ekonomis
* efisisen
* rata-rata perkembangan yang cepat
* dapat dikerjakan
* fleksibel
* logis/hirarkis
* rangkaian yang rendah
* dapat dirawat
* modular
* lebih reliabel
* dapat diselidiki
* sederhana
* tepat waktu
* seragam
* menyenangkan pemakai
Meskipun pada masa sekarang pemakaian sistem terstruktur sepeni dokumentasi, penelusuran (walk trough), validasi dan pengujian manajemen proyek terstruktur, selama proses perkembangan sistem telah menjadi hal yang umum, tapi yang menentukan adalah tahap analisis dan disain terstruktur.
Duran dan McCready menyatakan bahwa analisis terstruktur digunakan untuk menentukan dan menjelaskan sistem terstruktur yang dapat memenuhi tuntutan pemakai, waktu sena anggaran yang ada. Tujuan dari disain terstruktur ialah untuk mengurangi biaya sistem informasi dengan memberikan penekanan pada perawatan, sebab perawatan adalah unsur yang dapat memenuhi kebutuhan si pemakai sena dapat membantu dalam mencapai tujuan.
Unsur-unsur di atas dapat pula dikatakan sebagai tujuan sistem informasi pada metodologi sistem terstruktur. Unsur-unsur tersebut dapat diringkas seperti pada tabel 4.1. "
Meskipun terdapat berbagai cara melaksanakan analisis terstruktur dan perancangan terstruktur, beberapa gambaran metodologi secara bersama menggunakan
model grafikal, penekanan pada komunikasi dengan pemakai (dan karenanya termasuk
pemakai), pengulangan daTifase yang sebelumnya dan langkah, dan garis besamya. Dalam proses analisis terstruktur, model akan menyajikan fungsi dari sistem dibandingkan dengan ani penanganan itu; dengan kata lain, penekanannya adalah pada komponen logikal dari sistem dibandingkan dengan komponen tisikal.
Pembicaraan tentang perancangandanpelaksanaanditangguhkan hingga persetujuan
telah dicapai antara perancang dan pemakai pada fungsi, atau tujuan, dari sistem. Dalam beberapa metodologi perancangan terstruktur, sekumpulan kriteria evaluasi adalah membentuk suatu bagian dari metodologi seperti beberapa ceklis (checklist) untuk penganalis sistem.
Model yang digunakan dalam analisis dan perancangan terstruktur dan relasi antaramerekadigambarkan padagambar4.1. Modelpertamamenunjukkan bagaimana sistem yang ada sekarang beroperasi oleh komponen fisikalnya. Model kedua adalah penggambaran logikal dari sistem sekarang, yang disiapkan untuk menunjukkan apakah sistem yang ada ini bekerja. Model ketiga menyajikan operasi terencana dari sistem yang baru. Dengan penambahan komponen fisikal yang umum ke dalam modellogika daTisistem yang baru kemudian sampai pada model tisikal dari sistem yang baru - lihat nomor 4 gambar A.1 - yang merupakan rincian dari pelaksanaan
aktual.
FISIKAL LOGIKAL
Sistem lama
Sistem baru
Gambar 4. 1 Model-model dalam analisa terstruktur
Selama masa perkembangan, yaitu pada tahap disain dan analisis sena tahap pelaksanaan, operasi dan perawat:m, penyususnan sistem informasi telah menjadi bagian umum padasejumlah metodologi logis yang dikenal dengan nama 'metodologi terstruktur.'
2.1.2 BEBERAPA ISTILAH
Dalam pendekatan terstruktur, sejumlah istilah perIu dijelaskan di sini. Kamus mendefinisikan istilah-istilah sebagai berikut:
· Algoritma (algorithm) : Prosedur tahap demi tahap untuk pemecahan masalah
· Metode : Cara, teknik, atau proses sistematis dari atau untuk mengerjakan sesuatu;
sejumlah kemampuan dan teknik
· Metodologi : Sejumlah metode, aturan, dan postulat yang digunakan dalam suatu disiplin ilmu
· Strategi : Seni memikirkan dan menggunakan rencana untuk mencapai tujuan
· Teknik : Cara menjalankan perincian teknis
· Peralatan : Segala sesuatu (seperti peralatan) yang dipakai untuk melakukan suatu operasi atau segala sesuatu yang diperlukan dalam pekerjaan dan profesi
Freeman mendefinisikan metode sebagai cara dalam mengerjakan sesuatu; selanjutnya, metodologi adalah gabungan dari metode dan peralatan yang dipilih untuk saling melengkapi bersama dengan prosedur manajemen dan faktor manusia yang diperlukan dalam pemakaiannya. Teknik didefinisikan sebagi metode dan peralatan informal sebagai obyek, seperti program, bahasa, bentuk-bentuk dokumen yang membantu kita dalam melaksanakan suatu metode. Menurut Davis metode merupakan prosedur yang teratur dan sistematis. Sedangkan metodologi adalah merupakan suatu set dari metode dan teknik. Dia juga menyatakan bahwa strategi adalah pendekatan umumuntuk mencapai tujuan, sedangkanmetode dan metodologi merupakan perincian dalam melaksanakan strategi. Dengan membandingkan istilah metode dan metodologi, Interfotech menyatakan bahwa metode adalah prosedur untuk melaksanakan smUutugas, sedangkan metodologi berisi set yang terpadu dari metode-metode, yang didasarkan padasuatu set yang terdiri atas prinsip-prinsip dasar bersama dengan aturandalam penerapanmereka. Griffiths (Gr78) mengamati bahwa perbedaan antara metode dan metodologi tidak pemah jelas. Dia juga mengatakan bahwa metodologi desain, dalam beberapa hal, menjadi dasar pada semua tahap dalam proses desain; lebih lanjut, dasar-dasar ini dapat diketahui selengkapnya tanpa menunjuk ke suatu penerapan khusus.
Seperti definisi sebelumnya, dapat kita ketahui bahwa istilah 'metode', 'metodologi'
dan 'strategi' mempunyai makna yang sangat berdekatan. Dalam teks ini, kita menggunakan istilah 'metode' dalam arti cara memecahkan masalah; istilah strategi dan metodologi kita anggap sebagai sinonim, dalam arti kesatuan metode dan peralatan bersama dengan aturan-aturan yang ada pada perkembangan dan operasi sistem informasi. Juga istilah 'metodologi perkembangan sistem terstruktur' kita artikan sarna dengan 'pendekatan terstruktur' dan sebagainya.
2.1.3 PERALATAN TERSTRUKTUR
Peralatan yang dipakai dalam pendekatan terstruktur kadang-kadang dikelompokkan ke dalam peralatan disain dan peralatan analisis. Howden juga menyebutkan beberapa peralatan verifikasi-misalnya komparator berkas, harness tes, dan pemantau tampilan--di samping itujuga ada peralatanmanajemen dan teknik seperti sistem kontrol proyek otomatis, sistem kontrol proyek, dan generator laporan status proyek.
Perlengkapan peralatan yang dipakai dalam pendekatan terstruktur adalah perlengkapan grafik. Namun demikian terdapatjuga beberapa peralatan nongrafik. Kata
'gambar', sebenarnya, mempunyai artiyang banyak. Itulah pengertiandasaryang ada
di belakang sebagaian besar peralatan dan metodologi yang digunakan dalam
pendekatan terstruktur.
Ciri umum pada sebagian besar peralatan terstruktur lainnya adalah bahwa peralatan itu didasarkan pada 'konsep pohon/tree consept.' Kita mungkin ingin menggunakan aplikasi pohon lIntllkrepresentasi data atall ungkapan maupun untuk tree game atau pohon keplltusan (decision tree). Jika kita mengamati peralatan terstruktur dari metodologi yang serllpa seperti diagram hirarki, diagram struktur, diagram Jackson, atau diagram Warnier/Orr, maka kita mengetahui bahwa semua diagram itu merupakan penerapan konsep pohon.
Beberapa peralatan yang akan kita bicarakan dalam bab berikut merupakan komponen metodologi perkembangan sistem yang berturut-turut. Contoh-contoh dari kategori ini adalah SADT, HIPO, diagram Jackson, diagram Warnier/Orr, diagram aliran data (DFD), dan diagram struktur.
Terdapat buku-buku yang mencoba mengungkapkan beberapa usaha untuk menggolongkan peralatan pendekatan terstruktur tersebut. Sebagai contoh Peters menggolongkan peralatan itu ke dalam teknik arsitektural, struktural, behavioral, serta teknik landasdata. Kesulitan yang ada pada klasifikasi tersebut ialah bahwa sering terjadi peralatan khusus dapat dengan mudah dihubungkan dengan beberapa kategori. Oleh karena itu kita menggolongkan mereka secara garis besar sebagai peralatan grafik dan nongrafik. Kita juga menganggap HlPO, diagram aliran data, diagram struktur, SADT, diagram Jackson, model yang berhubungan penuh, serta diagram Warnier/Orr sebagai golongan dari peralatan grafik. Sedangkan Kamus Data, Bahasa Inggris terstruktur, serta kode buatan (pseudocode) kita golongkan sebagai peralatan nongragfik yang dipakai dalam pendekatan terstruktur.
Hampir semua peralatan yang dipakai dalam pendekatan terstruktur identik dengan peralatan yang dipakai dalam perkembangan software. Penggolongan dan penelitian yang saksama pada peralatan semacam itu dicantumkan dalam publikasi Departemen Perdagangan Amerika Serikat.
Peralatan lain yang sering digunakan bersama dengan peralatan terstruktur adalah kartu catatan klasik (classical flowchart). Kartu tersebut selain dipakai untuk menjelaskan logikapemrogramandari suatumasalah,jugadigunakan untukmenjelaskan komponen fisik pada sistem informasi. Kartu tersebut disebut sebagai kartu sistem (system flowchart), kemudian beberapasimbolyangdigunakan, ditabulasikan dalam gambar 4.2.
Punched card Manual input
Documen Manual operation
Magnetic tape Auxiliary operation
On-line storage Off-line storage
Magnetic disk Teminal or
source/destination
CRT dispplay Communication link
Gambar 4.2. Simbol system flowchart.
2.2. ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD (Entity Relationship Diagram) adalah pemodelan data utama yang membantu mengorganisasikan data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan menentukan hubungan antar entitas.
· Sistem adalah kumpulan elemen yang setiap elemen memiliki fungsi masing-masing dan secara bersama-sama mencapai tujuan dari sistem tersebut.
· Kebersama-sama’-an dari sistem di atas dilambangkan dengan saling berelasinya antara satu entitas dengan entitas lainnya.
· Entitas (entity/ entity set), memiliki banyak istilah di dalam ilmu komputer, seperti tabel (table), berkas (data file), penyimpan data (data store), dan sebagainya
Entitas/Entity adalah suatu tempat atau objek untuk menyimpan data. Contoh: Entitas buku untuk menyimpan atribut mengenai buku (judul buku, kode buku, pengarang, dsb). Entity digambarkan dengan Persegi dalam ERD.
Relasi/Relationship adalah hubungan yang terjadi antara entitas atau lebih. Contoh: Entitas buku dan Entitas Pengarang memiliki hubungan "ditulis", yang artinya, pengarang menulis buku, dan buku ditulis pengarang. Selain itu, terdapat relasi "one to one", "one to many", dan "many to many" dalam entity. Relasi ini digambarkan dengan garis dalam ERD.
Atribut/Attribute adalah ciri umum semua entitas atau semua yang ada dalam entitas. Contoh: Entitas pengarang memiliki atribut nama, alamat, no telpon, dsb. Atribut digambarkan dengan lingkaran memanjang dalam ERD tapi jarang sekali dalam ERD atribut ikut digambarkan. Atribut juga sering disebut dengan field atau kolom dalam suatu ERD.
Jenis-jenis atribut :
· Key : Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu entity secara unik.
· Atribut Simple : Atribut yang bernilai tunggal.
· Atribut Multivalue : Atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instan entity.
· Atribut Composite : Suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu.
· Atribut Derivatif : Suatu atribut yang dihasilkan dari atribut yang lain.
Derajat Relationship
Terdapat 3 macam derajat dari relationship, yaitu :
1. Unary Degree (derajat satu),
Bila satu entity mempunyai relasi terhadap dirinya sendiri. Digambarkan sebagai berikut :
2. Binary degree (derajat dua) dan
Bila satu relasi menghubugkan dua entity, digambarkan sebagai berikut :
3. Ternary degree (derajat tiga)
Bila satu entity menghubungkan lebih dari dua entity. Digambarkan sebagai berikut :
Simbol-simbol ER-Diagram
Contoh Penggambaran Diagram ER
Komponen-komponen ERD
1. Entitas dan Atribut
· Entitas adalah tempat penyimpan data, maka entitas yang digambarkan dalam ERD ini merupakan data store yang ada di DFD dan akan menjadi file data di komputer.
· Entitas adalah suatu objek dan memiliki nama. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa jika objek ini tidak ada di suatu enterprise (lingkungan tertentu), maka enterprise tersebut tidak dapat berjalan normal.
· Contoh, entitas ‘MAHASISWA’ harus ada di lingkungan perguruan tinggi, begitu juga dengan entitas ‘DOSEN’, ‘MT_KULIAH’, dan sebagainya.
· Di dalam entitas ‘MAHASISWA’ berisi elemen-elemen data (biodata mahasiswa) yang terdiri atas NPM, NAMA, KELAS, ALAMAT, dan sebagainya. NPM, NAMA, KELAS, dan ALAMAT disebut dengan atribut (field).
· Gambar memperlihatkan bahwa atribut-atribut NPM, NAMA, ALAMAT, dan TGL_LAHIR harus ada di dalam biodata seorang mahasiswa.
· Atribut-atribut TINGGI_BADAN, dan WARNA_RAMBUT adalah atribut-atribut yang boleh tidak ada di dalam biodata mahasiswa (karena tidak penting).
· Sedangkan atribut NAMA_DOSEN adalah atribut yang tidak boleh ada di entitas mahasiswa.
· Pada akhirnya, entitas ini akan menjadi file data (yang bersifat master file) di dalam komputer. Master file adalah file utama (yang harus ada, dan sifatnya jarang berubah).
2. Relasi
· Relasi adalah penghubung antara satu entitas (master file) dengan entitas lain di dalam sebuah sistem komputer. Pada akhirnya, relasi akan menjadi file transaksi (transaction file) di komputer
· Secara kalimat logis, contoh relasi yang terjadi di sebuah perpustakaan adalah : “Anggota meminjam buku,” atau “Anggota mengembalikan buku.” Dalam hal ini, Anggota dan Buku adalah entitas, meminjam dan mengembalikan adalah transaksi (relasi antara anggota dan buku).
2.3. DFD (Data flow Diagram)
Ide dari suatu bagan untuk mewakili arus data dalam suatu sistem bukanlah hal yang baru. Pada tahun 1967, Martin dan Estrin memperkenalkan suatu algorima program dengan menggunakan simbol lingkaran dan panah untuk mewakili arus data. E. Yourdan dan L. L. Constantine juga menggunakan notasi simbol ini untuk menggambarkan arus data dalam perancangan program. G.E. Whitehouse tahun 1973 juga menggunakan notasi semacam ini untuk membuat model-model sistem matematika. Penggunaan notasi dalam diagram arus data ini sangat membantu sekali untuk memahami suatu sistem pada semua tingkat kompleksitasnya seperti yang diungkapkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson. Pada tahap analisis, penggunaan notasi ini sangat membantu sekali di dalam komunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi ini untuk menggambarkan arus dari data sistem sekarang dikenal dengan nama diagram arus data (data flow diagram, DFD).
2.3.1 Pengertian DFD (Data flow Diagram)
Data flow Diagram (DFD) adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari sistem. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat, dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, harddisk, tape, diskette, dan lain sebagianya). DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.
Simbol-sombol yang digunakan di DFD mewakili maksud tertentu, yaitu:
1. External entity (kesatuan Luar) atau boundary (batas sistem) Setiap sistem pasti memiliki batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainya yang berada di lingkungan luarnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. atau
2. Data flow (arus data) Arus data di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan, dan kesatuan luar.
3. Process (proses) Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. atau
4. Data store (simpanan data) Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database di komputer, suatu arsip atau catatan manual dan lain sebagainya.
2.3.2 Komponen-komponen DFD
1. Komponen Terminator / Entitas Luar
Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.Biasanya terminator dikenal dengan nama entitas luar (external entity).
Terdapat dua jenis terminator :
Ø Terminator Sumber ( source) : merupakan terminator yang menjadi sumber.
Ø Terminator Tujuan (sink) : merupakan terminator yang menjadi tujuan data / informasi sistem.
2. Proses
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin ataukomputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Untuk physical data flow diagram (PDFD), proses yang dapat dilakukan oleh orang, mesin atau komputer, sedang untuk logical data flow diagram (LDFD), suatu proses hanya menunjukkan proses dari komputer.
Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap meliputi berikut ini :
1. Identifikasi proses
Identifikasi ini umumnya berupa suatu angka yang menunjukkan nomor acuandari proses dan ditulis pada bagian atas di simbol proses.
2. Nama proses
Nama proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama dari proses harus jelas dan lengkap menggambarkan kegiatan prosesnya. Nama dari proses biasanya berbentuk suatu kalimat diawali dengan kata kerja (misalnya menghitung, membuat, membandingkan, memverifikasi, mempersiapkan, merekam dan lain sebagainya). Nama dari proses diletakkan di bawah identifikasi proses di simbol proses.
3. Pemroses
Untuk PDFD yang menunjukkan proses tidak hanya proses dari komputer, tetapi juga proses manual, seperti proses yang dilakukan oleh orang, mesin dan lain sebagainya, maka pemroses harus ditunjukkan. Pemroses ini menunjukkan siapa atau dimana suatu proses dilakukan.
Untuk LDFD yang prosesnya hanya menunjukkan proses komputer saja, maka pemroses dapat tidak disebutkan. Untuk LDFD bila pemroses akan disebutkan dapat juga untuk menyebutkan nama dari program yang melakukan prosesnya.
Suatu proses terjadi karena adanya arus data yang masuk dan hasil dari proses adalah juga merupakan arus data lain yang mengalir. Berikut ini adalah berbagai kemungkinan arus data dalam suatu proses
a. Suatu proses yang menerima sebuah arus data dan menghasilkan sebuah arus data
b. Suatu proses yang menerima lebih dari satu arus data dan menghasilkan sebuah arus data
c. Suatu proses yang menerima satu arus data dan menghasilkan lebih dari sebuah arus data
3. Komponen Data Flow / Alur Data
Suatu data flow / alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukkan arah menuju ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya. Selain menunjukkan arah, alur data pada model yang dibuat oleh profesional sistem dapat merepresentasikan bit, karakter, pesan, formulir, bilangan real, dan macam-macam informasi yang berkaitan dengan komputer. Alur data juga dapat merepresentasikan data/informasi yang tidak berkaitan dengan komputer.
Alur data perlu diberi nama sesuai dengan data/informasi yang dimaksud, biasanya pemberian nama pada alur data dilakukan dengan menggunakan kata benda, contohnya Laporan Penjualan.
Ada empat konsep yang perlu diperhatikan dalam penggambaran alur data, yaitu :
1. Konsep Paket Data (Packets of Data) Apabila dua data atau lebih mengalir dari suatu sumber yang sama menuju ke tujuan yang sama dan mempunyai hubungan, dan harus dianggap sebagai satu alur data tunggal, karena data itu mengalir bersama-sama sebagai satu paket.
2. Konsep Alur Data Menyebar (Diverging Data Flow) Alur data menyebar menunjukkan sejumlah tembusan paket data yang yang berasal dari sumber yang sama menuju ke tujuan yang berbeda, atau paket data yang kompleks dibagi menjadi beberapa elemen data yang dikirim ke tujuan yang berbeda, atau alur data ini membawa paket data yang memiliki nilai yang berbeda yang akan dikirim ke tujuan yang berbeda.
3. Konsep Alur Data Mengumpul (Converging Data Flow) Beberapa alur data yang berbeda sumber bergabung bersama-sama menuju ke tujuan yang sama.
4. Konsep Sumber atau Tujuan Alur Data Semua alur data harus minimal mengandung satu proses. Maksud kalimat ini adalah :
· Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu data store dan/atau terminator.
· Sutu alur data dihasilkan dari suatu data store dan/atau terminator dan menuju ke suatu proses.
· Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu proses.
4. Simpanan Data
Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa sebagai berikut ini :
a. Suatu file atau database di sistem komputer
b. Suatu arsip atau catatan manual
c. Suatu kotak tempat data di meja seseorang
d. Suatu tabel acuan manual
e. Suatu agenda atau buku
Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horisontal paralel
yang tertutup di salah satu ujungnya
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Suatu perkembangan sistem informasi kadang-kadang disebut sebagai 'pendekatan terstruktl1r' apabila langkah-langkah perkembangan system informasi klasik benar-benar diikuti sena apabila beberapa peralatan yang sesuai (yang dikenal sebagai peralatan terstruktur) digunakan pula dalam langkah-Iangkah tersebut. Namun demikian metodologi terstruktur pada umumnya mengacu pada strategi yang dapat menghasilkan sistem informasi yang baik. Sepeni pada pendekatan klasik strategi itu memberikan perhatian penuh pada fase disain dan fase analisis perkembangan sistem. Oi samping itu dalam strategi ini juga digunakan konsep tahap-tahap perkembangan sistem informasi. Hampir semua peralatan yang dipakai pada pendekatan terstruktur merupakan peralatan yang dipakai pada perkembangan perangkat lunak. Sistem flowchart juga dapat dipakai bersama dengan peralatan terstruktur.
.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar